NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
24-07-2014 , Kamis Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 0,-
Dinar - Rp. 0,-
Dinarayn - Rp. 0,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 0,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 0,-
Dirham - Rp. 0,-
Dirhamayn - Rp. 0,-
Khamsa - Rp. 0,-
Jakarta, 20 Maret 2012
Dinar Dirham dan Ilmu Perpustakaan
M. Rasyid Ridho - Pustakawan di Mendikbud
Dalam dunia kelimuawan perpustakaan emas dan perak, tentu berarti Dinar dan Dirham, pun masuk dalam kategori masalah uang dan alat tukar, bukan sebagai komoditas.

Banyak orang telah menyebarkan, menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang Dinar emas dan Dirham perak dari sudut pandang ilmu fiqih muamalat Islam. Namun, ada hal yang menarik, di mana saya mencoba melihat dari sudut pandang Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Library and Information Science).

Ilmu Perpustakaan adalah ilmu interdisipliner yang menggabungkan ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu terapan untuk mempelajari topik yang berkaitan dengan perpustakaan. Ilmu perpustakaan ini mempelajari mengenai cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, dan penyebarluasan sumber informasi yang ada di suatu perpustakaan, serta berkaitan dengan nilai ekonomi dan politis dari informasi pada umumnya.

Secara akademis, mata kuliah dalam ilmu perpustakaan biasanya meliputi: manajemen koleksi, sistem informasi dan teknologi, kataloging, klasifikasi, cara pengawetan, referensi, statistika dan manajemen

Salah satu mata kuliah utama yang wajib dikuasai oleh mahasiswa program studi ini adalah mata kuliah Klasifikasi. Mata kuliah ini mengajarkan sistem pengklasifikasian disiplin ilmu yang tujuannya untuk mengorganisir ilmu pengetahuan. Salah satunya yangat sangat dikenal yaitu DDC singkatan dari Dewey Decimal Classification. Sistem ini dikembangkan tahun 1876 oleh Melvin Dewey, seorang pustakawan asal Amerika Serikat yang membagi ilmu pengetahuan ke dalam 10 (sepuluh) kelas utama, 100 divisi, dan 1000 seksi (sections).

Pembagian ini didasarkan bahwa ilmu pengetahuan yang ada saat ini harus mampu dipahami dengan baik oleh semua pihak. Untuk itu, digunakan angka sebagai pembeda ilmu pengetahuan, pengkategorian ilmu secara rinci, hirarki yang dapat dikembangkan setiap saat tanpa mengubah struktur yang sudah ada dan mampu menjelaskan keterkaitan antara satu disiplin ilmu dengan yang lainnya.

10 kelas utama dalam DDC dapat digambarkan sebagai berikut

000 � Computer science, information and general works
100 � Philosophy and psychology
200 � Religion
300 � Social sciences
400 � Language
500 � Science (including mathematics)
600 � Technology and applied science
700 � Arts and recreation
800 � Literature
900 � History and geography

Hirarki dalam DDC diekspresikan melalui struktur dan notasi. Struktur hirarki tersebut menyatakan bahwa satu aspek pengetahuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari topik di atasnya (broader term). Sedangkan struktur notasi diekspresikan melalui panjangnya notasi yang dinyatakan dengan angka, di mana angka-angka tersebut berbeda jumlahnya, baik lebih pendek maupun panjang, di antara sub nya di dalam setiap kelas. Contohnya seperti di bawah ini :

600 Technology
630 Agriculture and related technologies
636 Animal husbandry
636.7 Dogs
636.8 Cats

Lalu di ana hubungannya dengan Dinar dan Dirham?
Di dalam tabel index relative DDC yang disusun secara abjad, kata Dinar dan Dirham tidak tercantum, sebagai penggantinya kita dapat digunakan kata "gold coins". Anehnya, kata "gold coins" di dalam DDC tidak bernotasi di angka 200 (Religion) atau 297 (Islam) atau 297.273 (Islam and economics). Kata gold and silver coins bernotasi di angka 332.4042 yang apabila kita uraikan hirarkinya adalah sebagai berikut:

300 Social sciences
330 Economics
332 Financial economics
332.4 Money
332.404 Form and units of money
332.4042 Gold and silver coins

Hirarki di atas menunjukkan bahwa informasi/pengetahuan mengenai Dinar dan Dirham merupakan bagian dari salah satu kajian yang tidak dapat dipisahkan di dalam kajian Ekonomi Keuangan. Lalu kenapa kita lebih memilih paper money dalam keseharian kita dan menganggap Dinar emas dan Dirham perak sebagai perhiasan atau suau komoditas? padahal Dinar dan Dirham menurut Melvil Dewey adalah form and units of money, yang tentunya dapat digunakan sebagai alat tukar jual-beli.

Jadi, jelaslah, bahwa emas dan perak harus beredar digunakan dalam perekonomian sehari-hari sebagai uang bukan komoditas alat investasi.Para ahli perpusatakaan pun memahami hal ini.


Dibaca : 2666 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Artikel
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO