NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
11-03-2013 , Senin Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.186.000,-
Dinar - Rp. 2.372.000,-
Dinarayn - Rp. 4.744.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-
Jakarta, 26 Desember 2012
Dinar Dirham di Konferensi Hulu Hilir Halal
Endah Widowati - JAWARA Bekasi, Pemilik "Al-Insyiroh" Umra & Hajj
Ahad, 23 Desember 2012, sebuah event besar digelar di K-link Tower, Jl. Jend. Gatot Subroto 59A, Jakarta.


Dalam event bertajuk "Hulu Hilir Halal" itu hadir delapan orang pembicara yang menyampaikan solusi, visi, dan motivasi yang berkaitan dengan sumber, cara, hasil, dan hidup yang halal. Mereka adalah:
  • Mas Andre Raditya (@andre_raditya), Penggagas event "Hulu Hilir Halal", Penulis "Lifesigns" dan "The Savior", sosok muda nan bersahaja, membahas tentang konsep hulu hilir halal dan bagaimana menerapkannya secara nyata agar menjadi arah bagaimana menghalalkan segenap jalan hidup kita
  • Ust. Yusuf Mansur (@yusuf_mansur), mengajak untuk lebih cerdas dalam berdakwah dan membawa agama ini dalam kehidupan kita; Islam adalah solusi, Islam adalah jalan hidup dan santun serta elegan
  • Ust. Felix Siauw (@felixsiauw), Penulis Buku "Beyond the Inspiration" dan "Muhammad Al Fatih 1453", ustadz muda ini mengajak kita semua untuk menyadari bahwa Islam sudah begitu hebatnya dengan banyak solusi atas permasalahan ummat yang ada dan membuktikan bahwa solusi Islam bukanlah hal yang kuno
  • Ust. Fadlan Garamatan (@fadlannuuwaar), berkisah tentang kebenaran sejarah Islam di Tanah Papua dan bagaimana dakwah adalah kewajiban yang patut diperjuangkan
  • Dr. Zaidul Akbar (@zaidulakbar), Ketua INTI, yang berbicara tentang pembodohan ummat yang sedang dilakukan melalui metode pengobatan barat dan menyampaikan bagaimana konsep kedahsyatan thibbun nabawi yang sudah diwariskan oleh Rasullullah Shallallahu Alayhi wa Sallam
  • Mas Ali Akbar (@pakarseo), menguraikan tentang berdakwah secara cerdas melalui sosial media dan internet; layaknya senjata, internet bisa menjadi media dakwah yang luar biasa bagi kita semua
  • Mbak Aisha Maharanie (@aishamaharanie), Founder @HalalCorner, membahas tentang betapa saat ini kita sedang dihimpit oleh industri-industri yang diragukan kehalalannya, dan memberikan pencerahan bahwa halal adalah gaya hidup yang harus kita ambil
  • Mas Ahmad Gozali (@ahmadgozali), membahas cara pengelolaan keuangan
Melihat potensi pembicara yang sedemikian besar dan jumlah peserta yang "tidak main-main" dimana hadir sekitar seribu lima ratus orang dari berbagai wilayah dan diikuti sejumlah booth pameran yang berjajar di pintu masuk serta tentu saja crew panitia yang sangat bejibun jumlahnya, JAWARA berinisiatif untuk berperan serta dalam event tersebut.

Meskipun belum berkesempatan untuk berpartisipasi sebagai narasumber, ternyata banyak sekali peluang yang diperoleh JAWARA dan WIN. Diawali dari pertemuan antara Ketua Yayasan JAWARA Muamalah, Bapak Abdarrahman Rachadi dengan Mas Andre Raditya sang penggagas acara dua hari sebelum event berlangsung, akhirnya disepakati bahwa panitia akan memberikan kesempatan bagi JAWARA untuk mensosialisasikan muamalah dengan Dinar dan Dirham kepada para pembicara.

Pada Hari H, muncul inisiatif baru untuk memberikan doorprize kepada para peserta berupa beberapa koin Dirham Perak dan beberapa eksemplar Buku "Kembali ke Dinar". Disusunlah rangkaian pertanyaan untuk peserta secara mendadak oleh tim JAWARA, dan jadilah dalam quiz yang diadakan sebelum waktu break ISHOMA tersebut beberapa kali nama JAWARA disebut oleh sang presenter yang sangat heboh terutama pada saat menunjukkan koin Dirham yang dipegangnya kepada para peserta.

Selama acara berlangsung, tim JAWARA pun sibuk "bergerilya" di sekitar ruang pertemuan, baik untuk menjelaskan mengenai muamalah dan mata uang halal yang seharusnya digunakan, maupun langsung mempraktekkan muamalah dengan Dirham dengan berbelanja di booth pameran yang ada di sana, salah satunya untuk membeli buku karya Ustadz Felix Siauw, "Beyond the Inspiration" dan "Muhammad Al Fatih 1453" yang dibarter dengan 1,5 Dirham Perak.

Selanjutnya, saat break adalah saat yang ditunggu-tunggu, dimana seluruh pembicara akan berkumpul dalam satu ruangan. Alhamdulillah mas Andre dan tim sangat memegang teguh komitmennya kepada JAWARA, dan beliau memberikan kesempatan kepada Bapak Abdarrahman Rachadi dan tim untuk bergabung dalam satu ruangan yang sama dengan para pembicara yang sedang menikmati hidangan makan siang, sekaligus memperkenalkan kepada mereka dan memberikan kesempatan untuk menjelaskan secara singkat mengenai muamalah yang sebenarnya dan penggunaan Dinar Dirham dalam bermuamalah.

Dalam waktu yang singkat (sekitar tiga puluh menit), Bapak Abdarrahman Rachadi memberikan penjelasan kepada delapan pembicara dan beberapa orang lain yang berada di ruangan tersebut (termasuk enam orang tamu Ustadz Yusuf Mansur dari Kawasan Timur Tengah).


Seluruh pembicara memberikan respon positif atas penjelasan yang diberikan, bahkan Ustadz Fadlan sempat memberikan pendapat bahwa penggunaan Dinar dan Dirham adalah WAJIB, bukan hanya Sunnah. Demikian pula Ustadz Yusuf Mansur - dengan gaya khas Betawinya - sempat menyatakan ingin mengundang Pak Abdarrahman di acara Chatting Bareng YM di salah satu stasiun televisi.

Ustadz Felix Siauw pun tak ketinggalan memberikan respon positif, beliau yang terlihat surprised pada saat diberitahu bahwa bukunya dibarter dengan 1,5 Dirham juga sangat antusias pada saat diperlihatkan daftar JAWARA di beberapa wilayah dimana mereka menerima Dinar dan Dirham sebagai alat tukarnya, dan memastikan, "Ini untuk saya ya?", yang langsung dijawab dengan antusias pula oleh tim JAWARA, "Iya, nanti kalau Ustadz jalan-jalan ke daerah-daerah tersebut, silakan mampir ke toko JAWARA".

Mas Ali Akbar, penulis beberapa buku best seller pun sempat menyampaikan bahwa beliau sedang menulis sebuah buku baru dan ingin memasukkan porsi yang lebih banyak mengenai pembahasan Dinar dan Dirham. Di akhir pertemuan, kepada masing-masing pembicara dan tamu-tamu dari Timur Tengah disampaikan tanda mata berupa koin 1 Dirham Perak, disertai harapan yang disampaikan oleh Ketua Yayasan JAWARA Muamalah, bahwa "dari delapan (orang) ini insya Allah nanti akan menjadi minimal delapan juta (orang) yang bersama-sama menegakkan muamalah".

Insya Allah, dengan keyakinan bahwa "ketika Allah menutup satu pintu, Dia akan membuka pintu yang lain", semoga para pembicara tersebut menjadi salah satu jalan pembuka menuju kembali tegaknya muamalah di bumi Nusantara. Amiin.

Reportase: Endah Widowati
Kredit Foto: M. Yusron

Dibaca : 842 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Berita
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO