NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
24-07-2014 , Kamis Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 0,-
Dinar - Rp. 0,-
Dinarayn - Rp. 0,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 0,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 0,-
Dirham - Rp. 0,-
Dirhamayn - Rp. 0,-
Khamsa - Rp. 0,-
Depok, 21 Desember 2012
Konsolidasi Jaringan Global Pengguna Dinar Dirham
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Jaringan internasional pengguna Dinar dan Dirham mulai terkoneksi satu sama lain, menuju mata uang tunggal Islam.




Dinar dan Dirham memasuki babak baru, yakni mulai berfungsi secara universal, di seluruh dunia. Ini diawali dengan beredarnya koin-koin yang diotorisasi World Islamic Mint (WIM) secara serentak di berapa negeri. Koin-koin WIM ini bercorak seragam pada satu sisi, dengan identitas World Islamic Mint (WIM), sedang pada sisi lain berbeda menurut pencetaknya. Model ini serupa dengan mata uang euro yang berlaku umum di Uni Eropa, dengan corak seragam di satu sisi, tapi di sisi lain berbeda tergantung pada bank sentral nasional yang menerbitkannya.

Saat ini ada empat corak koin WIM yang baru, yaitu koin-koin Kesultanan Sulu (Filipina), Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Ternate (Indonesia), serta Pemerintah Negara Bagian Kelantan (Malaysia). Sementara koin Dinar dan Dirham Amirat Indonesia yang bercorak lama masih tetap berlaku, dan terintegrasi di dalamnya. Kesemua koin ini kini memiliki nilai tukar yang sama, dan ditetapkan oleh WIM Asia, yang berpusat di Kuala Lumpur. Di Indonesia koin-koin WIM baru, bersama dengan koin-koin lama, ini mulai dapat diperoleh di wakala-wakala terdekat.

Integrasi koin-koin Dinar Dirham di atas akan segera diikuti dengan konsolidasi jaringan pengguna Dinar Dirham secara global. Selama ini jaringan pengguna ini terbentuk di masing-masing negeri, seperti dalam JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara) di Indonesia, Tumasik Trade Network (TTN) di Singapura, dan (Koperasi) Muamalah Madinah di Malaysia. Sementara pengguna-penggun di berbagai negeri lain seperti di Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan beberapa negara lain, masih belum terkordinir secara sistematis. Kini, semuanya mulai dikonsolidasi dalam suatu jaringan global, bernama Dinarshop, yang dapat diakses melalui www.dinarshops.com, yang juga berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia.

Melalui Dinarshops ini bukan saja ketiga jaringan pengguna di Asia Tenggara di atas saja yang terkoneksi, tapi juga yang ada di Amerika, Eropa, dan Jepang, serta Afrika mulai terhubungkan satu sama lain. Dalam Dinarshops.com ini para pedagang dan pengusaha baru yang hendak bergabung juga dapat mendaftarkan diri secara on line. Pada direktorinya akan dilengkapi dengan kordinat alamat setiap anggota yang bisa dilacak dengan google earth.

Jaringan pengguna global ini, tentu saja, masih terus tumbuh dan relatif belum massif. Tetapi yang terpenting adalah cikal bakal jaringan globalnya telah terbentuk. Tak lama lagi, kita berharap, solidnya jaringan Dinarshops akan disertai dengan fasilitas penyimpanan dan sistem pembayaran, melalui Wadiah Nusantara. Dengan wadiah ini setiap orang dapat memiliki akun simpanan Dinar dan Dirham yang dapat digunakan dalam transaksi sehari-hari, baik secara fisik maupun melalui alat bantu, khususnya kartu debit. Wadiah juga akan memberikan layanan transfer dan pembayaran. Fasilitas ini ditargetkan mulai dapat dinikmati masyarakat pada tahun 2013.

Pada saat seluruh sarana dan prasarana dasar itu telah siap kita berharap masyarakat sepenuhnya dapat menggunakan Dinar dan Dirham sebagai alat tukar dan alat bayar. Khususnya untuk pembayaran zakat, di samping dalam jual beli dan kegiatan muamalah lainnya. Sejumlah ulama, yang baru-baru ini bermudzakaroh di Keraton Kasepuhan Cirebon, secara resmi, juga telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mendukung penggunaan Dinar dan Dirham sebagai alat tukar dan alat bayar.

Di dalam negeri JAWARA juga akan segera mengalami eskalasi keanggotaan secara signifikan. Di berbagai kota seperti di Depok, Solo, Bandung, dan Jakarta, jumlah sekolah yang menerima pembayaran dengan Dinar dan Dirham, misalnya, telah semakin banyak. Beberapa organisasi massa Islam yang memiliki anggota dalam jumlah besar tengah dalam persiapan untuk bergabung dalam JAWARA. Pengguna dari kalangan nonmuslim pun semakin banyak jumlahnya.

Sementara fasilitas-fasilitas pendukung di atas belum tersedia, dan jaringan pengguna dan penerima Dinar dan Dirham masih relatif terbatas, Dinar dan Dirham masih dapat ditukarkan kembali menjadi uang kertas di wakala-wakala. Ini adalah jalan darurat yang harus terus diupayakan untuk dihindari dalam jangka menengah dan panjang.

Dengan perkembangan baru ini, yakni universalisasi dan globalisasi penggunaan Dinar dan Dirham, serta makin luasnya dukungan sosial di mana-mana, prospek keduanya sebagai mata uang tunggal Islam semakin baik dan dekat untuk terwujudkan. Karena itu miliki lebih banyak, gunakan, dan transasksikan Dinar dan Dirham, setiap harinya. Anda tidak cukup hanya menjadi pengguna pasif. Ajaklah setiap orang untuk bertransaksi dengan Anda menggunakan Dinar dan Dirham ini. Dirikan cabang-cabang Paguyuban Jawara di lingkungan Anda masing-masing.

Dibaca : 2848 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Artikel
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO