NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
11-03-2013 , Senin Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.186.000,-
Dinar - Rp. 2.372.000,-
Dinarayn - Rp. 4.744.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-
Jakarta Selatan, 19 Oktober 2012
Pengajaran Dinar Dirham di TMII

Pengajaran tentang bermuamalat dengan Dinar dan Dirham bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, kepada siapa saja. Juga pada para petugas dan pengunjung Taman Mini Indonesia Indah.

Siapa tak kenal Taman Mini Indonesia Indah (TMII)?

Keberadannya sejak tahun 1970an telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dari seluruh Indonesia sebagai tempat pembelajaran tentang keragaman dan kebudayaan Nusantara. Bukan hanya di hari-hari libur sekolah, pada hari-hari baisa pun, TMII selalu dikunjungi banyak orang, termasuk para pelajar. Selain berwisata tujuan mereka adalah untuk belajar melalui berbagai anjungan yang ada di sana.

Hari itu, Rabu 19 September 2012, untuk kedua kalinya dalam sepekan Pak Zaim Saidi menemani Haji Abdalhalim, tamu dari Cape Town, arsitek yang tengah membantu rancang bangun Imaret, berkeliling TMII. Pak Abdalhalim dengan cermat mengamati berbagai model arsitektural bangunan-bangunan tradisional dari Nusantara. Dari anjungan ke anjungan Pak Abdalhalim mengamati, mencatat, dan mengambil gambar-gambar sebagai referensi.

Sementara itu Pak Zaim memanfaat setiap kesempatan untuk menjelaskan soal Dinar dan Dirham kepada pengunjung dan petugas. Secara agak panjang lebar penjelasan diberikan kepada sejumlah pelajar SMK yang tengah mengunjungi Anjungan Aceh.

'Mempelajari sejarah Aceh tidak komplit tanpa mengenali Dinar dan Dirham,' kata Pak Zaim mengawali penjelasannya .

Sambil memperlihatkan koin-koin Dirham Pak Zaim mengemukakan bahwa Dinar dan Dirham akan kembali menjadi alat tukar yang berlaku umum, dan boleh jadi akan dicetak dan diedarkan oleh Pemerintahan Aceh di masa depan, karena sistem uang kertas tengah mengalami krisis. Anak-anak SMK tersebut menyimak dengan tekun, meminjan beberapa koin, dan memotretnya.

Penjelasan serupa Pak Zaim berikan kepada sejumlah patugas anjungan Kalimantan Barat, sambil mendiskusikan kehadiran sejumlah kesultanan di sana, termasuk Kesultanan Pontianak, Sambas, dan Mempawah. Di Anjungan Kalbar memang terdapat replika Istana Kesultanan Qadriyah, Pontianak.

'Wah ini sangat perlu diketahui semua anggota masyarakat,' ujar salah satu petugas anjungan Kalimantan Barat, mengomentari penelasan Pak Zaim. Kepada mereka Pak Zaim kemudian memberikan kartu nama dan menyilakan mengubunginya kapan saja bila mereka ingin mendapatkan penjelasan lebih luas, misalnya melalui pengajian warga di lingkungan masing-masing.
(001)
Dibaca : 455 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Berita
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO