NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
11-10-2013 , Jum'at Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.057.500,-
Dinar - Rp. 2.115.000,-
Dinarayn - Rp. 4.230.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-
Depok, 26 Juli 2011
STOP Eksploitasi Orang Miskin
Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia
Jangan biarkan si miskin tetap miskin. Apalagi mengeksploitasi kemiskinan mereka dengan membangun lembaga social charity. Sebagai renungan menjelang Ramadhan.

Dalam Islam - kaum Dhuafa harus dibangkitkan dari keterpurukan fnansial mereka, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, kepada para sahabat pada tahun 1-4 Hijriyah. Orang-orang miskin, dan anak-anak mereka jangan dikumpulkan, untuk kemudian dieksploitasi kedhuafaan mereka dengan membentuk lembaga sosial. Lalu ada orang yang membuat proposal atas nama kedhuafaan tersebut, dengan berharap belas kasihan kepada orang-orang kaya. Itulah pengemis Iintelektual! Dan Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, pun,melarang para sahabat mengemis kepada orang lain (baca sahih Bukhari dan muslim).

Ada dua jalan yang ditempuh oleh Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, untuk mengangkat derajat kaum dhuafa. Pertama, Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, mempersaudarakan kaum Muslimin, antara Muhajirin dengan Anshor, yakni dengan menghidupkan Qardhul Hasan. Peristiwa ini terjadi pada hari pertama awal Hijrah di Madinah. Dan yang kedua, Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, memberikan tuju lahan kebun kurma milik beliau, untuk dijadikan Waqaf Produktif, Peristiwa ini terjadi pada tahun 4 Hijriyah.

Ke dua jalan ini ditempuh, agar kaum dhuafa bisa bangkit dan mandiri, yaitu dengan menjadi pengusaha kecil, baik itu sebagai pedagang (dengan modal qiradh), maupun sebagai petani (dengan waqaf kebun kurma), Dan ada juga sahabat yang menjadi peternak dengan syirkah berupa domba, dan sebagainya. Karena Islam adalah agama yang didirikan oleh kaum pengusaha, bukan oleh kaum pengemis!

Dari hasil usaha mereka itu, rizki dari Allah, subhanahu wa ta'ala, bisa diperoleh. Kemudian Allah, subhanahu wa ta'ala, mewajibkan mereka untuk membayar zakat dari harta mereka, yaitu zakat mal, untuk mendukung shalat mereka. Dan Allah, subhanahu wa ta'ala, mewajibkan kepada semua Muslim untuk membayar zakat fitrah untuk mendukung Puasa Ramadhan mereka. Bahkan zakat fitrah, wajib dibayarkan oleh orang tua untuk anak-anak mereka. Apa artinya?

Artinya Umat Islam dilarang malas dan berpangku tangan dengan membinasakan diri menjadi pengangguran. Apalagi mengemis? Itulah Izzatul Islam, harga diri Muslim. Karena kemiskinan bukanlah kutukan dari Allah, subhanahu wa ta'ala, tetapi pilihan orang-orang malas! Allah, subhanahu wa ta'ala, memerintahkan 'Dirikanlah Shalat, dan tunaikanlah Zakat'. Kedudukan Shalat dan Zakat adalah sama di sisi-Nya.

Pemerataan Kekayaan
Di sisi Allah, subhanahu wa ta'ala,, tidak ada bedanya antara Muzaki dan Mustahik, keduanya dimuliakan Allah. Yaitu orang-orang beriman yang berusaha sekuat tenaga, sesuai keahliannya dalam mencari nafkah, untuk keluarga dan agamanya. Bila rizki mereka banyak, mereka menjadi Muzaki, begitu sebaliknya.

Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, menyuruh kita untuk mencintai fakir miskin dengan shadaqoh. Dan mencintai anak yatim dengan merawatnya di rumah kita, atau mengangkatnya sebagai anak angkat dan tanpa hak waris, bukanya malah orang-orang miskin dikumpulkan, kemudian dijadikan alasan untuk membentuk lembaga sosial. Apalagi kita membentuk yayasan anak yatim piatu, ntuk tujuan demikian. STOP eksploitasi orang miskin ini! Atau Allah, subhanahu wa ta'ala, akan melaknat Anda.

Allah, subhanahu wa ta'ala, telah mengatur tata cara zakat, infaq, shadaqah, dan waqaf. Kita hanya boleh melaksanakan ibadah amal sebagai mana Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, dan sahabat melakukannya.

'Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan kami masukan ia kedalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruknya tempat kembali' (QS. An Nisa , ayat 115)

Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, bersabda: 'Sebaik-baiknya manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang setelahnya, kemudian orang-orang yang setelahnya' (HR,Bukhari). Maksud beliau adalah para Sahabat, Tabiin, dan Tabiut Tabiin. Dan amal oang-orang Madinah sebagai contoh yang terbaik.
Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, bersabda: 'Wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk sesudah Aku. Pegang teguh sunnah tersebut, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Hati-hatilah kalian dari perkara-perkara yang baru, karena setiap perkara yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan.' (HR,Abu Daud, Tarmidzi dan Ibnu Majah dan Hadits ini shahih)

Maka STOP memasang spanduk untuk mendapatkan zakat, sebab zakat itu harus di tarik. Dan STOP mengumpulkan kaum dhuafa, Kemudian mereka harus dibariskan dalam antrian untuk mendapatkan hak mereka. Juga STOP menampung anak yatim, gelandangan dan lalu ada orang yang membuat proposal dengan nenjual ke-dhuafaan mereka. STOP semua bid'ah itu, karena tidak ada nilainya di sisi Allah, subhanahu wa ta'ala,.

Untuk membangkitkan kaum dhuafa, maka tempuhlah dua jalan sebagai mana amal Madinah 1 Hijriyah. Yaitu: Qiradhul Hasan dan Waqaf Produktif.

Semoga Allah, subhanahu wa ta'ala, mengampuni kita.

Dibaca : 2942 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Artikel
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO