NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
24-07-2014 , Kamis Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 0,-
Dinar - Rp. 0,-
Dinarayn - Rp. 0,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 0,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 0,-
Dirham - Rp. 0,-
Dirhamayn - Rp. 0,-
Khamsa - Rp. 0,-
Bandung, 06 Maret 2012
Umat Butuh Pasar Terbuka
Devid Hardi - Pimpinan JAWARA Muamalah Bandung Raya
Umat Islam harus menyadari dan mengerti kebutuhan akan pasar terbuka yang mengikuti sunnah sudah sangat mendesak. Infak dan wakaf untuk pasar perlu dukungan umat sendiri.

Salah satu fasilitas umum yang saat ini bisa dikatakan tidak lagi ada dalam peradaban Islam adalah Pasar Umum Terbuka. Pada pasar terbuka tersebut setiap orang bisa berdagang tanpa harus dikenai biaya sewa tempat, tidak ada kepemilikan pribadi, tidak boleh booking tempat dan tidak ada pungutan liar maupun pajak. Rasulullah salallahualaihi wasallam menyatakan: 'Sunnahku di pasar sama dengan sunnahku di masjid.'

Pasar idealnya adalah berupa waqaf, lazimnya waqaf dari seorang pemimpin untuk rakyatnya. Pasar dikelola secara baik dan diawasi oleh beberapa orang muhtasib (pengawas pasar), namun pengelolaanya bukan dengan motif komersial. Di pasar seperti inilah masyarakat bisa bermuamalah dengan baik, setiap orang memiliki akses yang sama untuk berdagang asalkan barang dagangan dan cara berdagangnya tidak melanggar ketentuan syari'at islam. Tidak ada barang haram, tidak ada riba dipraktekkan, tidak ada kecurangan takaran dan timbangan. Jika pasar umum terbuka ini kembali hadir dalam peradaban umat islam saat ini, insya Allah umat tidak perlu lagi menjadi pedagang ilegal di pinggir-pinggir trotoar/jalan, di perempatan jalan (lampu merah) dan dkejar-kejar oleh Satpol PP. Seperti halnya anak-anak belajar di sekolaha, kita salat di musholla, pedagang berjualan di pasar.

Pedagang yang turun kejalan-jalan dan perempatan jalan mungkin bisa dianalogikan dengan makhluk hidup (manusia maupun hewan) yang terusir dari habitat aslinya. Ketika hutan dibabat habis maka binatang penghuni hutan seperti ular, gajah, singa, dll, akan lari ke pinggir hutan maupun perkampungan terdekat. Manusia yang dijajah di negerinya akan mencari suaka ke negeri tetangga. Kalau saja kita mau menaruh sedikit simpati kepada para pedagang kaki lima, pedagang asongan yang dalam sudut pandang lain seperti pedagang liar yang tidak tertib, kita akan dapat melihat akar permasalahannya: Pedagang telah kehilangan habitat aslinya untuk berdagang, yaitu pasar umum terbuka.

Ketika umat tidak dapat berharap terlalu banyak kepada pemimpinnya untuk mendirikan pasar umum terbuka sebagaimana yang diajarkan Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam, siapa lagi yang bisa diharapkan ? Inilah saatnya umat secara mandiri bersama-sama mendirikan pasar umum terbuka dari dana waqaf dan infak. Hari ini kita dengan mudah menemukan ribuan masjid di berbagai tempat dari dana waqaf dan infak, yang bahkan sangat disayangkan sekali jumlah masjid yang sedemikian banyak tidak diiringi dengan jumlah jamaah yang akan memakmurkan masjid tersebut. Belum lagi pembangunan masjid saat ini cenderung bermewah-mewah. Memakan biaya besar. Namun hari ini kita tidak menemukan satupun pasar umum terbuka yang dibangun dan dikelola dari dana waqaf dan infak serta memenuhi ketentuan syari'at Islam tentang pasar.

Tidak adanya pasar umum terbuka yang dibangun dari waqaf dan infak serta dikelola sesuai tuntunan syari'at islam bukan karena umat Islam tidak mampu, permasalahannya hanyalah karena tketidak tahuan, ketidak tahuan bahwa pasar dan masjid memiliki kedudukan masing-masing dalam peradaban Islam, sama pentingnya dan tidak bisa diabaikan salah satunya. Tidak mengetahui bahwa salah satu fasilitas umum yang sangat dibutuhkan dalam peradaban Islam saat ini adalah PASAR UMUM TERBUKA.

Bismillah, mari kita berusaha dan berdo'a bersama agar pasar umum terbuka kembali hadir dalam peradaban kita, peradaban umat islam yang mulia. Inisiatif mengembalikan wakaf pasar saat ini, salah satunya, tengah diorganisir melalui Baitul Mal Nusantara (BMN). Dan ini memerlukan dukungan setiap Muslim, untuk mengumpulkan wakaf dan infaknya, hingga cita-cita pendirian Pasar Terbuka dapat segera diwujudkan.

Dibaca : 2440 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Artikel
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO