NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
11-03-2013 , Senin Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.186.000,-
Dinar - Rp. 2.372.000,-
Dinarayn - Rp. 4.744.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-
Bandung, 24 Desember 2012
Ustadz Nur Maulana dan Dinar Dirham

"Ini yang selama ini aku cari, dengan ini (koin dinar) riba bisa dihindari," begitu pernyatan pertama yang terucap dari Ustadz Nur Maulana, pengisi acara "Islam itu Indah" yang ditayangkan tiap pagi di Trans TV saat berjumpa dengan kami.

Berawal dari pertemuan yang tidak direncanakan dan atas seizin Allah Ta'ala, saat kami mengunjungi Pesantren Babussalam Ciburial Bandung pada Senin, 10 Desember 2012 untuk bertemu dengan Bapak Fadhullah, Ketua yayasan dan Umi Anna dari klinik TNC Babussalam dalam rangka menjelaskan Dinar Dirham, kami bertemu dengan salah satu kru Trans TV yang alhamdulillah dahulu rekan satu kost saat kuliah.

Awalnya, kami tidak berharap akan bertemu dengan ustadz Nur Maulana, namun kami berpikir lain. Kenapa tidak untuk memperkenalkan koin Dinar Dirham kepada beliau? Setelah kami tunjukkan koin DnD kepada rekan kami yang menjadi kru Trans TV maka kami mulai mengatur waktu untuk bertemu. Rencana awal, kami akan berkenalan dengan Ustadz Nur Maulana saat selesai sesi liputan acara di Masjid Raya Jawa Barat pada Selasa, 11 Desember 2012. Namun, kondisi saat itu tidak memungkin. Bahkan untuk berkenalan pun, kami telah dicegat oleh para jamaah pengajian yang berebut sekadar mengambil foto kenangan bersama ustadz yang dikenal dengan cara penyebutan kata "jamaah".

Kami pun sudah tidak berharap kembali dapat menyampaikan penjelasan tentang apa itu DnD kepada beliau. Karena itu, kami hanya menunggu informasi pengaturan waktu pertemuan dari rekan kami yang menjadi kru Trans TV dan menargetkan hanya berkenalan dan menunjukkan koin DnD.

Gayung bersambut, berdasarkan informasi rekan kami, Ustadz Nur Maulana sangat antusias ingin mengetahui tentang koin DnD sekaligus ingin bertemu dengan kami. Untuk itu, diaturlah pertemuan khusus Rabu malam, 12 Desember 2012 di salah satu hotel di bilangan Asia Afrika Bandung tempat beliau menginap.

"Selama ini saya tidak pernah memiliki rekening Bank," demikian lanjut Ustadz Nur Maulana saat berdiskusi dengan kami. Selanjutnya, dijelaskan secara sekilas apa itu maksud dan tujuan kembalinya DnD termasuk apa itu Wakala dan JAWARA. Selain itu, kami serahkan satu buah buku "Kembali ke Dinar" sebagai materi awal pengenalan kembali DnD. "Ibu aku selalu menyampaikan jika memberikan uang maka ringgit (koin emas) saja. Dan inilah yang selama ini aku cari-cari," dengan semangat Ustadz Nur Maulana berdiskusi dengan kami. "Di keluarga kami, sudah terbiasa menggunakan emas dalam utang-piutang," ungkap Ustadz Nur Maulana semakin antusias mendengarkan penjelasan kami. "Di mana aku bisa menukar koin-koin ini. Kalau di Makassar ada tidak? Sekarang bawa berapa banyak? Aku tukar sekarang," demikian Ustadz Nur Maulana menyampaikan keinginannya penuh semangat. Kami menyampaikan bahwa jaringan wakala juga ada di Makassar dan sudah tersebar di berbagai penjuru Nusantara dan penjuru belahan dunia. Sejenak beliau terdiam dan cukup terharu karena ternyata masih ada, segelintir kaum muslimin yang meluangkan waktu utk memperjuangkan hal yang seperti ini.

Saat disampaikan bahwa pencetus kembalinya DnD ini ialah Shaykh Abdalqadir as-Sufi yang saat ini bermukim di Afrika Selatan dan di sana dahulu ada Syekh Yusuf Al-Makassari yang berasal dari Makassar. Langsung, beliau menyampaikan bahwa banyak yang bolak-balik mengajaknya berkunjung ke Afrika Selatan, tetapi belum kesampaian. Untuk itu, kami berikan pula buku "Jejak Nusantara di Afrika Selatan" yang salah satunya menceritakan ulama yang berasal dari Makassar sebagai bahan bacaan untuk memahami Kembalinya Dinar dan Dirham utk Muamalah dan sebagai bahan beliau memperkenalkan kembali dinar dirham, kami serahkan 1 koin dirham perak agar bisa menunjukkan dalam materi-materi pengajiannya bahwa koin tersebut memang sudah hadir kembali di masa kini.

Alhamdulillah, tanpa terasa saking semangatnya kami berdiskusi DnD dengan Ustadz Nur Maulana, ternyata waktu sudah menuju tengah malam. Kami pun beranjak pulang dan berpisah. Semoga Ustadz Nur Maulana dapat menyampaikan apa yang haq dalam menjalankan syariat Islam melalui kembalinya muamalah. Amin.
Reportase: Janu Murdiyatmoko & Citra Handayani
(001)
Dibaca : 934 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Berita
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO