Singapura, 24 April 2013
Jawara Tumasik: Pembuka Jalur Dagang Terbuka
Endah Widowati - JAWARA Bekasi, Salah satu pemilik Salmaa Baraka Food

Perdagangan merupakan kegiatan utama kaum Muslim sepanjang masa, ketika syariat muamalat masih ditaati. Penyebaran Islam ke berbagai pelosok bumi, termasuk ke bumi Nusantara, berlangsung melalui perdagangan.

Rute perdagangan legendaris yang diketahui, yaitu jalan sutera, menghubungkan perdagangan dari kawasan bumi bagian timur, melalui jalur Asia Tengah, sampai ke bumi bagian barat, di Eropa. (Sumber: Euforia Emas, Ir. H. Zaim Saidi, M.P.A).

Sepanjang sejarah Islam, para pedagang selalu bergerak bebas, sendiri-sendiri maupun dalam kafilah-kafilah dagang (karavan), dari satu pasar terbuka ke pasar terbuka lainnya. Bahkan, pasar-pasar itu pun "selalu bergerak" dan tidak ada yang permanen.

Membangun kembali karavan tidak berarti lalu menghidupkan kembali kabilah-kabilah berunta, melainkan melalui delegasi-delegasi pedagang, dengan kapal-kapal dagang, atau sekurangnya peti kemas bergerak, yang bisa berpindah dari satu pasar terbuka ke pasar terbuka lainnya. (Sumber: Tidak Syar'inya Bank Syariah di Indonesia dan Jalan Keluarnya Menuju Muamalat, Ir. H. Zaim Saidi, M.P.A).

Adalah "SOUQ DINAR DIRHAM":, sebuah pasar terbuka yang digagas oleh JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara) Tumasik (sebelumnya bernama Tumasik Trade Network (TTN) yang diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2013 di Sultan Mosque Auditorium, Singapura.

Pada event yang sekaligus merupakan peringatan satu tahun kelahiran TTN ini dideklarasikan pula penggabungan TTN ke dalam keluarga besar JAWARA beserta perubahan namanya menjadi JAWARA Tumasik.

Baca terus di:http://jawaradinar.com/blog/2013/04/24/jawara-tumasik-pembuka-jalur-dagang-terbuka/