Depok, 24 Juli 2013
Penting untuk Kembali ke Madinah
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara

Agar umat Islam dapat mengikuti sunnah Nabi, sallalahu walayhi wa sallam maka pengetahuan tentang 'amal ahlul Madinah sangat perlu.

Umat Islam perlu kembali mengacu kepada suatu "Cetak Biru" penerapan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dan itu artinya harus dirujuk kepada pemraktekan isi Qur'an dan sunnah dalam kehidupan sehari-hari. Tempat dan waktu terbaik untuk hal ini, tiada lain, adalah Madinah al Munawarah, di masa tiga generasi pertama Islam, yaitu generasi Sahabat, Tabi'in, dan Tabiit Tabiin.

Pertanyaannya adalah bagaimanakah umat Islam bisa sampai ke sana?

"Inilah pentingnya buku 'Akar Pendidikan Islam' karya Shaykh Abdalqadir as Sufi ini. Shaykh Abdalqadir secara mendasar mengajak kita mengevaluasi kembali sejauh manakah praktek keberislaman kita telah mengikuti sedekat mungkin contoh Islam yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad , sallalahu walayhi wa sallam beserta para Sahabat, Tabiin, dan Tabi'it Tabi'in, " ujar Pak Zaim Saidi, dalam acara bedah buku 'Akar Pendidikan Islam', Sabtu, 13 Juli 2013 lalu.

Buku Akar Pendidikan Islam ini ditulis oleh Shaykh Dr Abdalqadir as Sufi dengan judul asli Root Islamic Education dan diterbitkan pertama kali oleh Madina Press pada 1982. Artinya sudah lebih dari tiga puluh tahun lalu. Namun demikian, dengan berjalannya waktu buku ini bukan semakin out of date, tapi justru semakin relevan dan penting untuk dibaca dan dipahami umat Islam. Pada umumnya kita menjalankan Islam ini secara apa adanya, tanpa pernah mempersoalkannya, tanpa mengerti asal-muasalnya, dan apalagi mencari tahu adakah yang lebih baik dari itu.

Dalam buku ini Shaykh Abdalqadir mengajak kita meninjau kembali makna 'madzhab, dan pentingnya kita mengikutinya, serta merujuk kepada 'ummul madzhab', sebagaimana diajarkan oleh Imam Malik. Dijelaskan pentingnya posisi Madinah, serta kitab Al Muwatta, karya Imam Malik.

Buku Akar Pendidikan Islam ini juga memberikan penjelasan lebih rinci tentang pentingnya 'amal ahlul Madinah kembali dirujuk untuk merestorasi Islam di zaman kini. Di sisi lain Shaykh Abdalqadir juga menjelaskan bagaimana gerakan "Islam berdasarkan hadis" terjadi dan bagaimana keseluruhan metodologi hadis itu dikembangkan dan disusun, dan akhirnya mengaburkan pengertian 'amal Madinah itu sendiri. Yang akibatnya, seperti kita alami hari ini, selama seratus tahun terakhir ini tidak ada Islam di manapun di dunia ini yang dijalankan sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah , sallalahu walayhi wa sallam dan tiga generasi pertama Islam.

Karena itu buku ini sangat penting untuk dibaca dan dipahami, serta diamalkan oleh umat Islam.