NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
02-07-2014 , Rabu Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.032.500,-
Dinar - Rp. 2.065.000,-
Dinarayn - Rp. 4.130.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-
Bekasi, 03 September 2013
Kembalinya Muamalah Melalui JAWARA Business Forum
Endah Widowati - JAWARA Bekasi, Salah satu pemilik Salmaa Baraka Food
Bertempat di Mi Hijau Jawara, para anggota JAWARA kembali berkumpul merintis kembalinya muamalah secara nyata.


JBF 3 DI MIE HIJAU JAWARA, BEKASI

"Kesultanan Cirebon telah mencetak Dinar dan Dirham. Demikian juga Kesultanan Ternate. Ini adalah salah satu tanda bahwa Khilafah akan kembali dari bumi Indonesia," demikian disampaikan oleh Pak Yusron, Ketua JAWARA (Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara) Bekasi, pada Hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2013 yang lalu pada saat membuka JAWARA Business Forum (JBF) yang ketiga.

Tepat lima bulan setelah JBF pertama diadakan di Singapura pada tanggal 31 Maret 2013, JAWARA Bekasi berinisiatif menggiatkan kembali JBF di Nusantara. Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah "Mi Jawara" (@MieHijauJawara), salah satu anggota terbaru JAWARA yang berlokasi di kawasan Kranggan, Cibubur. Dihadiri oleh dua puluh satu peserta yang merupakan anggota JAWARA eksisting maupun yang baru bergabung, acara dimulai dengan sarapan pagi mie hijau sehat khas "Mi Jawara" setelah sebelumnya peserta mendapat suguhan welcome drink oleh mas Oni dan mbak Milla, sang pemilik.

Dalam suasana santai dan penuh keakraban, Pak Yusron juga sedikit menyampaikan bahwa JAWARA adalah sebuah gerakan moral yang mempunyai semangat untuk mengembalikan sunnah yang mulai hilang; sunnah bermuamalah. "Kita sudah melihat trend uang kertas yang semakin lama semakin tidak berarti. Sesuai dengan namanya, uang kertas adalah kertas, dan akan kembali kepada fungsinya sebagai kertas. Rasulullah sendiri telah mengeluarkan kebijakan dalam bentuk mata uang Dinar dan Dirham. Kita sebagai pengikutnya seharusnya sudah mengaplikasikannya, bukan lagi hanya dalam teori namun sudah masuk ke tataran praktek," demikian imbuh Pak Yusron.
Seiring dengan mulai naiknya sang mentari, hidangan berikutnya pun tersaji, sop buah ala "Mi Jawara" yang sangat menyegarkan. Bersamaan dengan itu pula pak Abdarrahman, Ketua Yayasan JAWARA Muamalah, mulai menyampaikan arahannya kepada para anggota JAWARA, "Saudara-saudara kita di Malaysia sepakat untuk membesarkan nama JAWARA. Artinya kita bergerak tidak lagi hanya di Bekasi, Bandung, Depok, Tangerang, dan sebagainya. Kita akan bergerak di Nusantara. JAWARA akan melampaui batas-batas negara, batas teritorial yang palsu."

Beliau juga menyampaikan pesan dari Shaykh Umar Vadillo, bahwa "Modal kita adalah percayalah kepada Allah. Ini adalah dasar dari niat kita, dan ini adalah apa yang ingin kita tuju. Kita tidak ingin menjadi hamba Dinar Dirham, kita bahkan tidak ingin menjadi hamba Islam. Kita hanya ingin menjadi hamba Allah. Dzikir kita adalah 'Allah, Allah, Allah', bukan 'Islam, Islam, Islam'. Keduanya adalah hal yang berbeda."


Selanjutnya pak Abdarrahman menjelaskan bahwa arti dari "JAWARA" sebenarnya adalah orang yang rajin dan dekat dengan ulama. "Paguyuban ini dinamakan JAWARA karena sesungguhnya Umat Islam adalah Jawara, bukan umat yang lemah. Dalam Al Qur'an Allah telah menyatakan bahwa umat Islam adalah umat yang satu dan umat terbaik. Tapi yang kita lakukan sekarang justru seringkali bertentangan dengan apa yang telah Allah nyatakan tersebut. Oleh karena itu melalui JAWARA kita akan kembali menegakkan perintah Allah dan Rasul-Nya. JAWARA bukan mengenai Dinar dan Dirham. JAWARA bukan hanya mengenai perdagangan. Tetapi kunci dari semua ini adalah kita ingin menegakkan perintah Allah sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam. Inilah JAWARA. Kalau kita mengerti hal ini, kalau kita mulai dari hal ini, in sya Allah semuanya akan mudah."

Mengenai pentingnya perdagangan, Pak Abdarrahman menguraikan sebagai berikut: "Islam akan kembali dari Nusantara. Islam akan kembali dari sini dan akan kita bawa kepada Saudara-saudara kita melalui apa yang datang kepada kita dahulu. Islam datang melalui perdagangan. Siapa sekarang pedagang-pedagangnya kalau bukan kita? Jadi dari salah satu tempat yang paling diberkati di Bekasi ini kita akan mulai menyebarkan cahaya ini."

"Sebagaimana yang telah Allah nyatakan dalam QS. An Nashr: 1-3, surat yang menjadi janji, kunci, serta jaminan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala:

(1) Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (2) Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (3) Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Disitu Allah menjamin kemenangan, pertolongan, dan hadir. Dan ketika itu datang, ketika itu terbuka, kita mengucapkan istighfar dan bertaubat. Dan semoga apa yang kita mulai disini akan menyebar kemana-mana."

JAWARA Business Forum (JBF)
sendiri direncanakan akan menjadi role model di banyak tempat. Sesuai dengan namanya, JAWARA adalah jaringan wirausahawan yang merupakan bagian dari apa yang diajarkan oleh Shaykh Umar, yang pertama kali mencetak Dinar dan Dirham di abad ke-20. Beliau membangun suatu tatanan dimana tidak mungkin bila hanya Dinar Dirhamnya saja yang ada. Harus ada lima pilar muamalah yang kembali: uang, pasar, paguyuban (para pedagang dan produsen), karavan (jaringan perdagangan terbuka), serta qirad dan syirkah (cara kita melakukan permodalan / kongsi usaha). Inilah pintu bagi kita baik di JAWARA maupun bagi umat muslim lainnya untuk belajar mengenai qirad dan syirkah. Bukan hanya belajar tetapi langsung menerapkan.

JBF diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para anggota JAWARA untuk saling bertemu, saling bertransaksi, dan saling membantu. Dimulai dari saling percaya. Percaya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan dengan demikian, kepercayaan antara kita sebagai saudara akan kembali.

Siang itu, melalui beberapa unit usaha produksi dan perdagangan seperti: Salmaa Baraka (makanan dan minuman olahan), Logawa Snack (aneka kue kering dan basah), Mi Jawara (mie hijau berkwalitas juara), Halal Mart Nusantara (aneka produk muslim halalan thoyyiban), Karya Usaha Rizqi (bahan bangunan, alat listrik dan pertukangan, serta kontraktor pembangunan rumah), Lya Grup (baby & kids stuff, payment point, dan technology), Bakoel Batiqku (aneka kain batik tulis dan cap), serta aneka produk kebutuhan sehari-hari berupa pakaian, sandal, mesin jahit, buku-buku, madu, dan bahkan jasa dokter, para JAWARA telah kembali membuka satu pintu menuju terwujudnya muamalah yang sebenarnya.

Mereka telah merasakan suatu keberkahan dengan melaksanakan perintah Allah dan Rasul-nya. Tak sedikit keping-keping Dirham yang berpindah tangan pada hari itu. Mulai dari tiga Dirham sampai dengan lebih dari 30 Dirham diperoleh para JAWARA melalui perdagangan yang nyata. Disamping itu dukungan para al Wakil yang hadir pada JBF ini telah turut memperlancar jalannya muamalah, yaitu dari Wakala Hijau, Wakala Rashanah, dan Wakala Salmaa. Sungguh, sinergi yang sangat indah.

Di akhir acara, dilakukan sedikit prosesi berupa penempelan stiker "Kami Menerima Dinar dan Dirham" di outlet "Mi Jawara" sebagai tanda telah resmi bergabung menjadi anggota JAWARA. Juga dibagikan lima buah buku sebagai doorprize bagi para peserta JBF.

Alhamdulillah, satu jalan baru telah terbentang. Jalan menuju ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mari bersama kita susuri jalan ini.

Untuk bergabung, silakan kirimkan e-mail ke: jbf[at]jawaradinar.com.

Temui pula para JAWARA di http://twitter.com/jawaradinar dan https://www.facebook.com/groups/jawaradinar/.

Bersama JAWARA, bersama kita bisa dan kuat!

Dibaca : 1618 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Berita
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO