WAKALA INDUK NUSANTARA is a member of wim
Jakarta, 04 Juni 2013
PB NU Segera Pelajari Penerapan Dinar Dirham

Melalui Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) akan pelajari penerapan Dinar dan Dirham.


Bagi kaum nahdhiyin Dinar dan Dirham sesungguhnya sudah menjadi "makanan sehari-hari". Dalam kitab-kitab kuning yang diajarkan di pesantren-pesantren banyak sekali hal yang terkait dengan muamalah, apalagi zakat, ditetapkan dengan Dinar dan Dirham. Di sejumlah pesantrean pun Dinar dan Dirham akhir-akhir ini telah mulai di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di Cirebon, Jogyakarta, Jombang, Bandung, dll.

Hanya saja, selain sifatnya sporadis, penggunaan Dinar dan Dirham di kalangan nahdhiyin ini belum didukung oleh kebijakan nasional secara kelembagaan. Karena itu, upaya untuk terus mengajak kalangan nahdhiyin secara kelembagaan ini terus dilakukan. Terutama langsung ke jajaran di pusat, yaitu Pengurus Besar (PB) NU, di Jakarta.

"Dengan Dinar dan Dirham ini umat Islam akan terbebas dari pengelabuan uang kertas yang tidak punya nilai intrinsik. Semua jenis nominal, antah itu Rp 1000 atau Rp 100 ribu, dicetak dengan ongkos yang sama, cuma Rp 500," demikian ujar Dr H Eman Suryaman, Ketua PW NU Jawa Barat, dalam pertemuan dengan tim dari WIM dan WIN, Kamis sore, 30 Mei 13 lalu.

Kepada Dr H Eman Pak Zaim Saidi, yang hadir bersama Pak Abdarahman Rachadi dari Jawara, serta Pak Zahimi dan H Omar Azmon, keduanya dari Kuala Lumpur, menyampaikan pentingnya NU, sebagai ormas terbesar di Indonesia turut serta dalam mengembalikan sunnah Nabi, sallalahu alayhi wa sallam, yang hilang ini.

"Keputusan PBNU untuk mencetak dan mengedarkan Dinar dan Dirham bukan saja akan memperkuat umat Islam di Indonesia, tapi juga mempersatukan umat Islam di seluruh dunia," ujar Pak Zaim.

Dalam kesempatan itu Pak Abdarrahman Rachadi menyerahkan satu koin Dirham Sultan Sepuh XIV kepada Dr Eman Suryaman. "Teriring salam dari Kanjeng Sultan," kata Pak Abdarrahman kepada Pak Eman Suryaman yang aslinyajuga orang dari Cirebon.

Pada prinsipnya, menurut Pak Eman, yang mewakili Ketua PB NU, KH Said Aqil Siradj, PBNU sepakat dengan penerapan Dinar dan Dirham, hanya scara prosedur kelembagaan akan dikaji terlebih dahulu melalui Lembaga Perekonomian NU (LPNU), baru di bawa ke tingkat PB. Karena itu, dalam waktu dekat ini, akan dibuat kajian bersama, antara para pengurus LPNU, dengan tim dari Wakala Induk Nusantara (WIN) sebagai nara sumber.

Di kalangan pengurus NU sendiri pemahaman tentang Dinar dan Dirham sudah cukup mendalam. KH Masdar Masu'di, salah satu Rais Syuriah, NU, misalnya, dalam salah satu bukunya telah menegaskan bahwa uang kertas itu riba. Karena itu sunnah Nabi, sallalahu alayhi wa sallam, dengan Dinar dan Dirham harus dikembalikan penerapannya.
(001)
Dibaca : 1206 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Berita
NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
21-08-2014 , Kamis Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.032.500,-
Dinar - Rp. 2.065.000,-
Dinarayn - Rp. 4.130.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-

WAKTU OPERASI JARINGAN WAKALA
Senin - Jumat, Pukul 10.00 - 15.30 WIB
kecuali hari besar dan libur nasional

ALAMAT JARINGAN WAKALA ? Klik Disini

Dinar
Dinar Emas
22 k | 4.25gr
Dirham
Dirham Perak
99,9 k | 2.975gr
Fulus tembaga
Fulus Tembaga
------
Agenda & Pengumuman

FHP SAI Ciganjur
Kamis, 25 Juli 2013
Pkl 10.00 - 16.00 WIB

Festival Hari Pasaran SAIBless
Sabtu, 20 Juli 2013
Pkl 10.00 - 14.00 WIB

DAFTAR NEWSLETTER KLIK DISINI
Dapatkan berita, artikel, nilai tukar Dinar Dirham via email anda.

KIOS JAWARA



. lanjut




. lanjut




. lanjut



© Wakala Induk Nusantara
Jasa Web Design Profesional