NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
02-11-2011 , Rabu Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.119.500,-
Dinar - Rp. 2.239.000,-
Dinarayn - Rp. 4.478.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.083,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 33.250,-
Dirham - Rp. 66.500,-
Dirhamayn - Rp. 133.000,-
Khamsa - Rp. 332.500,-

HARGA EMAS PERAK DUNIA


[Most Recent Quotes from www.kitco.com]
[Most Recent Quotes from www.kitco.com]

Kelantan, Malaysia, 20 Agustus 2010
Di sini Dinar dan Dirham, di sana Dengki dan Dendam
-
Pengedaran Dinar dan Dirham Kelantan memicu kontroversi. Berikut tanggapan Dato Nik Abdul Aziz Nik Mat, Menteri Besar Kelantan, yang berguna buat kita di Indonesia.



Oleh Dato' Nik Abdul Aziz Nik Mat (Menteri Besar Negeri Kelantan)

Kadang-kadang tingkah laku pemimpin UMNO (partai utama dalam koalisi penguasa di Malaysia, red) ini sangat mudah untuk dijangka. Apa saja yang baik datang dari Kelantan, itulah yang akan dibangkang habis-habisan oleh Umno.

Sebut saja apa jua perkara yang datang dari Kelantan, berduyun-duyunlah pemimpin Umno 'menunjuk cerdik' memberikan komentar. Kalaupun nampak janggal, tiadalah mereka peduli asalkan nampak hebat di mata pandangan gerombolan mereka.

Seingat saya, sepanjang dua dekade usia kerajaan PAS (partai oposisi yang berasaskan Islam di Malaysia, dan kini memerintah di Kelantan, red.) di Kelantan bermula tahun 1990 ini, itulah yang senantiasa kami hadapi. Cuti dua hari seminggu digelar sebagai 'budaya pemalas', akhirnya orang yang sama menelan kembali ludahnya. Cuti 60 hari karyawan wanita yang bersalin turut dipandang sinis, tetapi kemudian tanpa segan malah ditiru.

Jangan lupa penguatan perbankan Islam turut diawali oleh langkah kerajaan Kelantan memindahkan uang kerajaan dari bank riba ke perbankan Islam. Itu belum termasuk program-program kebajikan seperti Skim Takaful Kifalah, Skim Armalah, Ladang Rakyat dan panjang lagi daftarnya.

Yang terbaru adalah respon atas langkah pemerintah Kelantan melancarkan mata uang syariah Emas Dinar dan Perak Dirham (D&D;), pada 12 Agustus yang lalu, maka bersatulah pemimpin Umno untuk menghantam langkah ini. Bulan Ramadhan yang sepatutnya menjadi bulan damai dan pesta ibadah malah menjadi pesta menghantam pemerintah Kelantan. Saya ingin nyatakan, apakah salahnya Kelantan ingin memulai jihad ekonomi ini? Jika Umno BN (Barisan Nasional, koalisi partai berkuasa, red), enggan memulinya, jangan pula menidakkan usaha pihak lain. Saya ulangi penegasan yang dibuat sebelum ini oleh ahli Exco saya, Datuk Haji Husam Musa bahawa apa yang dilancarkan oleh Kelantan bukanlah mata uang, ia hanyalah pengenalan kepada sistem barter trade.


Tukar suka sama suka dengan kerelaan tidak pernah dihalangi di negara demokrasi ini. Setiap orang berkuasa ke atas miliknya dan berhak membuat keputusan. Apa yang salah ialah membuat keputusan ke atas milik yang kita tidak berhak. Contohnya, memberikan secara cuma-cuma dua blok minyak milik rakyat yang berharga ratusan billion ringgit kepada kuasa asing. Atau merompak hak milik rakyat Kelantan ke atas telaga minyak dengan menafikan royalti!

Seperti yang saya nyatakan di dalam ucapan perasmian peluncuran 12 Agustus lalu, sistem uang kertas diperkenalkan oleh penjajah untuk menguasai ekonomi umat Islam. Hasilnya, seluruh manusia di dunia diotak-atik oleh penguasa-penguasa besar untuk mempercayai nilai yang ada pada selembar kertas.

Kertas tersebut pada hakikatnya tidak mempunyai dukungan sebagaimana disangka ada. Jika kita menaiki bis atau kereta api contohnya, kita membayar dan diberikan karcis. Karcis tersebut ialah tanda kita telah membayar kepada perusahaan pelayanan bersangkutan yang diberikan kepada kita, artinya resit tersebut tidak mempunyai nilai apa-apa kecuali setelah pembayaran diberikan. Hari ini, bank mengeluarkan uang kertas tanpa dukungan apa pun atas nilainya. Konon itu disandarkan pada nilai emas, tapi sebenarnya ia hanya disandarkan kepada keadaan ekonomi sesaat sebuah negara. Ini sebenarnya lebih buruk dari karcis bis dan kereta api tadi.

Realitasnya mata uang tidak berharga kecuali jika pemerintah memberi nilai kepadanya. Uang kertas RM1 bukan bernilai RM1 diukur dari segi harga kertasnya. Ia bernilai RM1 karena itulah nilai yang ditetapkan oleh Pemerintah. Jika Pemerintah mencetak angka lima atau sepuluh maka nilai kertasnya tidak naik menjadi RM5 atau RM10. Hanya pengakuan dan jaminan Pemerintah yang menjadikannya bernilai sebanyak yang ditentukan. Itulah hakikat uang kertas.

Tertarik saya pada seorang Timbalan Menteri yang baru-baru ini heboh telah meluluskan lisensi judi tiba-tiba mengeluarkan pernyataan bahwa Dinar Emas dan Dirham Perak ini dapat menyebabkan kerugian. Terlintas di benak saya, jika begini taraf pemikiran seorang timbalan menteri, apa pula jenis pemikiran yang ingin diajarkan kepada rakyat.


Emas merupakan komoditi yang paling stabil harganya. Ia akan terus meningkat jika dibandingkan dengan uang ringgit. Bukankah Tun Dr Mahathir sendiri pernah melancarkan gold coin yang dinamakan Kijang Emas keluaran Bank Negara Malaysia satu ketika dahulu? Mari kita simak harganya. Pada 18 Julai 2001, sekeping koin Kijang Emas seberat 1 ons (31.1 gr) harganya ialah RM1,082. Hari ini pada tarikh 1 Juli 2010, ia sudah bisa dijual dengan harga RM4,104. Artinya jika seseorang membelanjakan sebanyak RM108,200 dengan membeli seratus keping Kijang Emas pada tahun 2001, kini ia bisa dijual dengan harga RM410,400. Keuntunganya 400% dalam masa 9 tahun! Informasi ini dapat dilayari di (http://www.bnm.gov.my/). Ini bukti harga emas tidak akan turun hingga merugikan. Paling tidak pun, lebih baik daripada sebuah perusahaan penerbangan yang rugi RM535 juta pada paruh kedua tahun ini!

Di dalam al-Quran sendiri diceritakan kisah Ashabul Kahfi yang tertidur selama 309 tahun di dalam sebuah gua. Saat bangkit mereka menggunakan duit perak yang ada di tangan mereka untuk membeli makanan. Artinya, selepas 309 tahun, duit itu masih elok dan mempunyai nilai seperti sedia kala.

Justeru, saya nasihatkan kepada pihak-pihak tertentu, janganlah terburu-buru menidakkan usaha-usaha pemerintah Kelantan. Tidak cukup tenaga di Malaysia, diambil pula tulisan kolumnis yang beraliran orientalis untuk menghantam kami. Sehingga langkah kami memsahkan gerai bayaran di pasar raya disifatkan sebagai 'aparteid agama'. Bagaimana pula langkah Keretapi Tanah Melayu menyediakan gerbong khusus bagi wanita? Itu aparteid apa namanya?

Saya ingin bertanya, apa kurangnya kami di Kelantan dengan anda yang berada di Pusat. Jika anda mempunyai pakar ekonomi, kami pun mempunyai pakar ekonomi. Takdirnya bertukar teraju di Putrajaya nanti, kami juga mampu mentadbir bahkan lebih baik dari anda, Insya-Allah. Janganlah dibiarkan hasad dengki menguasai, menyebabkan ternafinya segala kebaikan yang kami lakukan. Jangan pula kami di sini melancarkan Dinar dan Dirham (D&D;), anda di sana melancarkan dengki dan dendam!

Akhir kata, jika sempat datanglah bertadarus dengan kami di Kelantan di bulan Ramadhan ini. Salah satu ayat yang menjadi bacaan kami sekarang ialah ayat 63 dari Surah al-Furqan yang bermaksud:

"Dan hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."

Sumber: http://www.harakahdaily.net/v2/index.php?option=com_content&view;=article&id;=28211:di-sini-dinar-dan-dirham-di-sana-dengki-dan-dendam&catid;=114:mursyidul-am&Itemid;=116

Catatan Redaksi:
Naskah aslinya berbahasa Malaysia, telah disunting seperlunya agar lebih enak dibaca oleh pembaca di Indonesia


Dibaca : 2154 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Artikel
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO