NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
25-01-2013 , Jumat Pagi

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.247.000,-
Dinar - Rp. 2.494.000,-
Dinarayn - Rp. 4.988.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.600,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 35.000,-
Dirham - Rp. 70.000,-
Dirhamayn - Rp. 140.000,-
Khamsa - Rp. 350.000,-
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 15 Januari 2013
Mulai Berjalan Pasar Sultan Bentan

Masyarakat Bentan kembali telah mengawali muamalah di bawah perlindungan seorang sultan, Sultan Huzrin Hood.

Di masa lalu Tanah Melayu adalah Bumi Islam di bawah perlindungan para sultan. Peradaban Melayu adalah hasil penerapan syar'at Islam sebagaimana dapat kita saksikan pada berbagai bukti sejarahnya sampai hari ini. Namun, sebagaimana terjadi di bumi mana pun, selama sekitar seabad ini syari'ah Islam telah hilang dari bumi Melayu. Zakat tidak dapat dijalankan sesuai syarat dan rukunnya. Muamalah mati. Riba merajalela.

Tetapi, seperti bunyi pepatah Melayu, tak Melayu hilang di bumi, peradaban Islam pun tak pernah hilang sepenuhnya di bumi Melayu. Maka, untuk kembalinya Islam di sini pun, hanya soal waktu. Dan memasuki 2013 ini agaknya waktu itu telah tiba. Ini ditandai dengan berjalannya kembali sebuah pasar Islam, di salah satu sudut kota Tanjung Pinang, Ahad, 6 Januari 2013 lalu.

Peristiwa kecil ini memang tampak biasa-biasa saja. Hadirin yang menyaksikannya pun tak banyak, sekitar 40 orang saja. Sultan Huzrin Hood, pemegang tahta pada Kesultanan Bentan sekarang, meresmikan Pusat Pasar Islam Kesultanan Bentan yang pertama di halaman Masjid Baitur Rahman, Sei Jang, TPI Bintan. Jumlah pedagang yang berjualan pun hari itu tak sampai 15 orang. Mereka berjualan di bawah atap tenda, dengan memasang sepanduk mini di setiap meja mereka, bertuliskan "Kami Menerima Dinar Dirham".

Sepanduk mini itulah yang membedakan pasar ini dari pasar pada umumnya. Selain menggunakan Dinar dan Dirham sebagai alat bayar, para pedagang ini tidak dikenai sewa, dan juga tidak ada pajak dibebankan. "Inilah upaya kita untuk kembali menegakkan syariat Islam di sini, sebagai teladan bagi Muslim di seluruh muka bumi. Kita bebaskan masyarakat dari riba," kata Sultan Huzrin dalam sambutannya. Sultan juga mengatakan bahwa Pasar Islam Kesultanan ini akan dibuka secara reguler pada setiap akhir pekan, mulai Jum'at-Ahad.

Sementara koin Kesultanan Bentan masih dalam persiapan di Pasar Kesultanan Bentan pertama itu nampak beredar koin-koin Dirham dari Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Ternate, selain Dirham dari Amirat Indonesia. Koin-koin ini berlaku dengan nilai yang sama, sebagai wujud dari mata uang tunggal Islam. Di antara pengunjung pasar adalah para mustahik yang sehari sebelumnya telahmenerima zakat mal dari Baitul Mal Nusantara. Semuanya ada 100 Dirham yang dibagikan.

Turut hadir di sana Amir Zaim Saidi dari Jakarta, bersama Wazir Abdarrahman Rachadi, dan Amir Rizal Moeis dari Amirat Medan. Di tengah berlangsungnya pasar, Amir Zaim memberikan penjelasan kepada sekitar 40 hadirin, di ruang madrasah Baitur Rahman tentang pentingnya penerapan Dinar dan Dirham dalam kehidupan umat Islam, dan peran seorang Sultan dalam perlindungan dan penerapan syariat Islam.

"Masyarakat Bintan khususnya dan Kepulauan Riau pada pumumnya harus mendukung upaya Sultan Bentan dalam menegakkan syariat Islam ini. Dengan akan dicetak dan beredarnya Dinar dan Dirham Kesultanan Bentan nanti maka kemakmuran juga akan segera kembali ke Tanah Melayu," ujar Amir Zaim.

Kesultanan Bentan, sekali lagi, akan masuk dalam peta dunia sebagai pusat awal kembalinya syariat Islam, dan restorasi Sultaniyya.
(001)
Dibaca : 288 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Berita
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO