NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
30-07-2012 , Senin Siang

DINAR EMAS
Nisfu (1/2) Dinar - Rp. 1.090.000,-
Dinar - Rp. 2.180.000,-
Dinarayn - Rp. 4.360.000,-

DIRHAM PERAK
Daniq (1/6) Dirham - Rp. 11.083,-
Nisfu (1/2) Dirham - Rp. 33.250,-
Dirham - Rp. 66.500,-
Dirhamayn - Rp. 133.000,-
Khamsa - Rp. 332.500,-

HARGA EMAS PERAK DUNIA


[Most Recent Quotes from www.kitco.com]
[Most Recent Quotes from www.kitco.com]

Depok, 10 Agustus 2010
Ramadhan Datang, Wakaf Terbilang
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Tentang kemuliaan bulan Ramadhan sudah sering dibahas tetapi selalu bermanfaat untuk mengingatkannya kembali.

Rasulullah sallallahu "alaihi wassalam (SAW) menjelaskan tentang bulan penuh barokah ini sebagai "pembukaannya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan penutupnya adalah pembebasan dari api neraka." Di bulan ini pula segala amalan yang baik mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Tak heran para Sahabat selalu merindukan datangnya Ramadhan, dan merasa kehilangan saat Ramadhan berakhir.

Maka, salah satu saat terbaik memperbanyak sedekah, tentu saja, adalah di bulan Ramadhan. Rasulullah Salallahu Alayhi Wasalam sendiri memberikan keteladannya dengan memperbanyak bersedekah di bulan ini. Ibn Abbas r.a, meriwayatkan, "Rasul saw adalah orang yang paling pemurah, lebih-lebih di bulan Ramadhan." Sedemikian pemurahnya hingga Ibn Abbas r.a menggambarkannya sebagai "lebih pemurah daripada angin yang bertiup."

Dalam kehidupan sehari-harinya pun tak ada manusia yang lebih pemurah dari Nabi Muhammad SAW. Ia tak pernah menyisakan satu Dinar emas atau Dirham perak pun di malam hari, karena telah habis disedekahkan di siang harinya. Ia tak pernah menolak apa pun yang orang meminta kepadanya. Cadangan makanan dalam lumbung untuk persediaan keluarganya pun acap kosong sebelum waktunya karena dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Bahkan, ia pun tak meninggalkan warisan apa pun kepada keluarganya, karena semua yang ditinggalkannya untuk disedekahkan.

Adakah keteladanan yang lebih baik dari pada itu semua?

Tentang ganjaran bersedekah sendiri dalam berbagai riwayat hadist Rasul SAW telah menyatakan, juga dalam Al Qur'an Allah SWT menjanjikan, pelipatgandaan harta yang disedekahkan, antara sepuluh sampai tujuh ratus kali. Dalam surat Al Baqarah 261 Allah SWT menggambarkan bahwa sedekah yang dibelanjakan adalah ibarat sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir yang tiap bulirnya menghasilkan seratus biji.

Artinya ganjaran sedekah kita adalah tujuh ratus kali lipat. Dan sudah barang tentu angka itu pun hanyalah perumpamaan, yang pengukurannya tidak lantas aritmatis semata. Allah SWT selalu Maha Pemurah lebih dari yang kita persangkakan. Itupun masih dapat dilipatgandakan lagi, diabadikan, dalam bentuk sedekah khusus, yakni sedekah jariah.

Sedekah jariah tak lain adalah sedekah yang diperoleh dari hasil berwakaf. Rasulullah saw menyatakan bahwa dari wakaf kita dapat terus-menerus memanfaatkan buahnya tanpa menebang pokoknya. Ganjaran wakaf tidak putus bahkan sesudah orang yang memberikannya meninggal dunia. Manfaat dari wakaf akan terus lestari sepanjang harta wakaf itu, yang merupakan pokok aset tersebut, terus dirawat, dikelola, dan menghasilkan surplus, serta dibagikan jariahnya untuk berbagai keperluan masyarakat.

Dan, betapa mulianya, betapa banyak ganjarannya, bila amal berwakaf ini dilaksanakan di bulan penuh barokah, yakni bulan Ramadhan ini. Ketika Ramadhan datang, wakaf seyogyanya banyak terbilang.

Dan, ketahuilah, bahwa dalam bersedekah tak ada yang perlu dihitung-hitung. Rasulullah SAW menjelaskan kepada kita bahwa harta yang tersisa sesungguhnya adalah harta yang kita sedekahkan itu. Semantara harta yang kita simpan-simpan, yang kita tabung, yang kita timbun-timbun, justru harta yang tiada bersisa. Harta yang kita sedekahkan adalah harta yang akan tumbuh subur, dan suci karenanya.

Teladanilah kemurahatian Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh salah seorang Sahabatnya, Mu'awidh ibn Farra' ini: "Saya mengantarkan sepiring kurma dan mentimun segar kepada Nabi, dan beliau (membalas) memberiku segenggam emas dan permata."


Dibaca : 1547 kali


Bookmark and Share

lainnya
Index kategori : Artikel
Facebook   Twitter   Yahoo Group   You Tube   Baitul Mal Nusantara
© WAKALA INDUK NUSANTARA                                                                                                                        DISCLAIMER   SITEMAP   SITE INFO